Wearemania

Legenda Arema

Foto & Video Arema

Labels

Total Pageviews

Home » » Aremanita Yang Jiwanya Setangguh Bass Drum

Aremanita Yang Jiwanya Setangguh Bass Drum


Di antara banyak penabuh bass drum di Stadion Kanjuruhan Malang terselip sosok Aremanita bernama Ninna Indah Pratiwi atau yang akrab disapa Annin. Aremanita Ngantang ini memang bukan satu-satunya drummer cewek di tribun, namun WEAREMANIA tertarik mengangkat profilnya.

Profesi penggebuk bass drum di stadion memang didominasi oleh kaum Adam dan sangat jarang sekali ditemui seorang bass drummer wanita. Annin merupakan satu di antara wanita langka yang memutuskan memilih profesi yang mungkin tak lazim bagi seorang Aremanita.

Annin memulai debut mendukung tim kebanggaannya Arema dengan dentuman bass drum yang ditabuhnya pada laga kandang Arema vs Persija Jakarta (30/6) musim 2012-2013 lalu. Awalnya dara 20 tahun ini iseng-iseng mencoba menabuh bass drum di kendaraan saat menuju ke stadion.

"Awalnya saya kepikiran ingin coba-coba menabuh bass drum, karena mungkin keren juga kalau cewek bisa menabuh bass drum di stadion. Awalnya gak tahu tempo dan teknik yang benar, tapi lama-kelamaan terbiasa juga," tutur Annin kepada WEAREMANIA.

Ketika beraksi di tribun bersama Aremania penabuh bass drum lainnya Annin sama sekali tak meras minder. Dia sangat percaya diri dengan pemukul bass drum di kedua tangannya, meski berada di antara penabuh cowok di sekitarnya.

Meski belum genap satu tahun menjadi penabuh bass drum di Stadion Kanjuruhan, Annin mengaku sudah memiliki banyak jam terbang di atas tribun. Di antara pengalamannya tersebut ada satu yang berkesan ketika beraksi di ajang Menpora Cup 2013.

"Waktu itu posisi saya di tribun bawah skor. Itulah pertama kalinya saya beranikan diri untuk ngedrum bersama para senior. Pertamanya agak minder, tapi akhirnya dapat respon positif dari anak-anak Underscore Famiglia," kenangnya.

"Dari situ kemudian saya bisa menemukan teman-teman baru dari komunitas Aremania. Apalagi pas momen itu katanya kesyuting sampai di-zoom oleh MNC TV. Itulah bagian yang paling tak bisa terlupakan," imbuh Annin.

Menjadi penabuh bass drum wanita ternyata tak selamanya menghadirkan kisah yang menyenangkan bagi Annin. Sebab, lingkingan sekitarnya tak serta merta memberikan dukungan positif seperti yang didapat dari teman-teman seperjuangannya.

"Sangat disayangkan, lingkungan sekitar memandang saya negatif dan tak sedikit yang mencap saya urakan. Mereka pikir saya ikut-ikutan kubam (mabuk, RED) saat kumpul-kumpul dengan teman-teman Aremania yang cowok," keluhnya.

Namun bukan Anin namanya jika tak mampu mengatasi persoalan sepele dalam perjalanan hidupnya sebagai penabuh bass drum. Jika biasanya berangkat ke stadion menumpang pick-up bersama Aremania Ngantang lainnya, sejak awal musim ini dia membawa motor sendiri.

Jiwa dan semangat setangguh bass drum juga ditunjukkan Annin dalam urusan pendidikan. Remaja yang sehari-harinya menjaga rental PS ini telah merencanakan melanjutkan menuntut ilmu di bangku kuliah setelah lama menganggur usai lulus SMA.

Sebagai penabuh bass drum, Annin punya mimpi berkaitan dengan eksistensi suporter Arema.Harapannya, momen One Incredible Blue dalam laga Arema kontra Persib Bandung, Minggu (25/5) nanti menjadi awal terwujudkannya mimpi-mimpi itu.

"Semoga setelah diadakannya One Incredible Blue ini, para Aremania penabuh bass drum dan snare drum bisa semakin kompak, paham tempo dan teknik yang benar. Sebab, selama ini banyak yang tidak beraturan, saya sendiri juga sama-sama belajar menjadi lebih baik lagi," urainya.

"Harapannya, setelah ini Kanjuruhan jadi satu suara, satu stadion satu komando dengan lagu yang sama, ketukan dan gerakan yang sama. Tujuannya agar kompak, enak didengar dan yang mendengarkan dan yang melihat makin merinding," imbuh Annin.

Tentu saja mimpi itu tak hanya menjadi milik Annin seorang, melainkan menjadi harapan kita semua Aremania sejagad raya. Dan melalui gerakan kolosal One Incredible Blue mungkin saja mimpi dan harapan itu bisa menjadi kenyataan.

0 comments:

Post a Comment