Di laga perebutan tiket final Piala Jenderal Sudirman yang mempertemukan Arema vs Mitra Kukar di Stadion Kanjuruhan (17/1) ada sesosok Aremanita yang sedang asyik memainkan bass drumnya. Maurdis, begitu panggilannya.
Si Aremanita sinam ini jauh-jauh dari Jember datang ke Kanjuruhan untuk mendukung tim kesayangannya Arema berlaga. Maurdis yang asli Kacuk, Malang ini pindah ke Jember pada waktu masih umur dua tahun, karena tuntutan pekerjaan orang tuanya. Tetapi jiwa Arema-nya masih melekat di dalam diri Aremanita kelahiran Februari 1998 ini.
Pada akhirnya, waktu membawa si Maurdis mulai ikut gabung di korwil Aremania Jember sejak kelas 2 SMP. Di setiap ada pertandingan Arema, Maurdis berusaha untuk datang langsung ke stadion. Jarak bukan menjadi masalah bagi Aremanita yang tinggal di Sumbersari, Jember ini.
Memulai gemar memainkan bass drum sejak kelas 2 SMA hingga sekarang kelas 3 SMA karena Maurdis sangat ingin total mendukungArema. Karena seringnya menabuh bass drum, Maurdis sering memainkannya di sekolah, karena memang di sekolahnya mempunyai bass drum untuk mendukung tim-tim pelajar ketika ada lomba-lomba antar kelas maupun antar sekolah di Jember.
Maurdis yang mengaku menjomblo sejak lima bulan yang lalu ini lebih sering berada di Gate 4 Stadion Kanjuruhan bersama Aremania Jember yang memang sering datang langsung ke stadion. Duo Singapura Noh Alam Syah dan Muhammad Ridhuan dan Juan Revi adalah pemain yang sangat diidolakan Maurdis sebagai penambah semangat untuk menabuh bass drumnya.
Ditulis oleh: Slamet Melda
0 comments:
Post a Comment